manusia dan kebudayaan
“Hai sekalian manusia bertakwalah kepada Tuhanmu yg telah menciptakan kamu dari diri yg satu dan darinya Allah menciptakan istrinya dan dari keduanya Allah mengembangbiakkan laki-laki dan perempuan yg banyak..” . “Dzat yg membuat segala sesuatu yg Dia ciptakan sebaik-baiknya dan yg memulai penciptaan manusia dari tanah. Kemudian Dia menjadikan keturunannya dari saripati air yg hina . Kemudian Dia menyempurnakannya dan meniupkan ke dalam roh -Nya dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran penglihatan dan hati; kamu sedikit sekali bersyukur.” . Dalam dunia science teori evolusi CharlesDarwin sangat terkenal. Bahkan walaupun hanya merupakan suatu kesimpulan yg tak terbukti sama sekali banyak orang yg mempercayainya krn ia berbaju science. Padahal science sendiri yg dulunya dipercaya benar ternyata kemudian terbukti salah. Salah satu dampak dari teori evolusi yg sesat itu adl mengikis iman akan adanya Sang Pencipta. Dengan begitu secara tak disadari seseorang yg mempercayai teori evolusi akan dikikis imannya terhadap adanya Sang Pencipta. Sebagai muslimin kita harusnya mengembalikan hal ihwal penciptaan ini kepada Sang Pencipta itu sendiri Allah Subhaanahu wa Ta’ala. Tentunya jika disuruh memilih harus percaya siapa tentunya kita harus percaya kepada Allah. Inilah yg harus menjadi landasan berpikir dan keyakinan kaum muslimin dalam mengetahui asal muasal penciptaan manusia. Dalam hal ini Allah telah mewahyukan kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam Alquran dalam beberapa surat dan ayat di antaranya adl ayat yg kita sebutkan di atas. Ayat-ayat di atas menerangkan bahwa Allah menciptakan manusia pertama kali dari tanah dan menyempurnakan bentuknya. Kemudia dari satu manusia itu-yakni Adam ‘Alaihissalam-Allah menciptakan istri bagi Adam kemudian dari keduanyalah Allah mengembangbiakkan manusia. Bahkan hal itu sangat jelas dan mudah dipahami oleh siapa pun yg mau sejenak menggunakan otaknya dgn baik. Jadi pertanyaan-pertanyaan yg timbul di kalangan kaum muslimin tentang teori Darwin ini dapat dijawab dgn ayat-ayat Alquran. Namun sayang kebanyakan kaum muslimin kurang mengerti akan isi kitab sucinya. Mereka paling-paling hanya membaca Al-Fatihah serta surat-surat pendek di Juz ‘Amma. Itu pun belum tentu dgn pemahaman yg benar akan kandungan ayat yg mereka baca. Bahkan sekarang telah timbul gerakan anti teori evolusi yg dipelopori Adnan Oktar dgn mengusung nama Harun Yahya. Dia adl seorang muslim Turki. Gerakan ini mengguncang para penganut dan pencinta teori evolusi. Mereka bahkan mati kutu ketika dihadapkan pada kenyataan bahwa teori yg mereka sanjung selama ini ternyata omong kosong belaka dan penuh kepalsuan. Sekali lagi terbukti bahwa adl suatu kebodohan jika seseorang menuhankan science. Science bukanlah pencipta science hanya menguak rahasia-rahasia yg tersimpan di balik ciptaan Allah ini. Dengan science manusia dapat memanfaatkan segala yg diciptakan Allah utk memenuhi kebutuhan dan kepentingannya. Seharusnya science juga mengantar manusia kepada iman terhadap Allah Sang Pencipta alam semesta bukan malah sebaliknya. Wallahu al-musta’aan.
kebudayaan adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbada budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.
Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia.[2]
Beberapa alasan mengapa orang mengalami kesulitan ketika berkomunikasi dengan orang dari budaya lain terlihat dalam definisi budaya: Budaya adalah suatu perangkat rumit nilai-nilai yang dipolarisasikan oleh suatu citra yang mengandung pandangan atas keistimewaannya sendiri.”Citra yang memaksa” itu mengambil bentuk-bentuk berbeda dalam berbagai budaya seperti “individualisme kasar” di Amerika, “keselarasan individu dengan alam” d Jepang dan “kepatuhan kolektif” di Cina. Citra budaya yang brsifat memaksa tersebut membekali anggota-anggotanya dengan pedoman mengenai perilaku yang layak dan menetapkan dunia makna dan nilai logis yang dapat dipinjam anggota-anggotanya yang paling bersahaja untuk memperoleh rasa bermartabat dan pertalian dengan hidup mereka.
Dengan demikian, budayalah yang menyediakan suatu kerangka yang koheren untuk mengorganisasikan aktivitas seseorang dan memungkinkannya meramalkan perilaku orang lain.
Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.
Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic. Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.
Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
sumber : wikipedia, Pusat Informasi dan Komunikasi Islam Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar